
Jakarta, CNN Indonesia —
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucap syukur lantaran positivity rate atau total rasio positif Covid-19 dalam DKI Jakarta menyentuh angka 5, 3 persen dalam sepekan belakang.
Positivity rate adalah persentase peristiwa positif berdasarkan total kasus yang diperiksa. Positivity rate DKI sebesar 5, 3 persen masih di berasaskan ambang batas yang ditentukan pola kesehatan dunia (WHO) sebanyak 5 persen.
Namun, taat Anies, angka rasio positif 5, 3 persen Jakarta terbilang tenang karena masih berada di kolong rasio positif nasional 12, satu persen.
” Alhamdulillah dengan ancangan itu maka kita di Jakarta sekarang positivity rate -nya 5, 3 komisi sedangkan batasnya 5 persen. Kita sedikit di atas ambang pemisah, ” ujar Anies dalam keterangannya, Kamis (23/7).
Data di situs formal corona Jakarta, positivity rate DKI sejumlah 5, 2 persen. Angka itu berdasarkan jumlah tes PCR DKI sebanyak 344. 165 orang secara hasil positif 17. 969 karakter. Anies menyebut bahwa angka itu diperoleh berkat tes masif oleh Pemprov DKI.
Saat ini, katanya, kemampuan tes Covid-19 di DKI Jakarta dekat menyentuh empat kali lipat daripada standar minimum tes yang ditetapkan WHO sebanyak 1. 000 tes dalam seminggu untuk setiap karakter.
Anies tak menampik angka positif di ibu tanah air dalam beberapa hari terakhir balik meningkat. Hanya saja, dia mengutarakan angka-angka itu mestinya juga dipandang dalam persentase.
Ia mencontohkan bila dalam sehari terlihat kasus positif sebanyak 400, dari 10 ribu tes yang dikerjakan, itu artinya angka positif hanya 4 persen.
“Sayangnya selama ini kita selalu mengatakan hari ini tambahan 400, hari ini tambah 200. Angka 400 dari 10. 000 testing itu hanya 4 persen, tapi kalau 400 dari 1000 testing itu namanya 40 upah. Nah kita lupa melihat persentasenya, ” katanya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa kapasitas tes Covid-19 di Jakarta saat ini telah menyumbang dekat setengah dari kapasitas tes dengan nasional. Angkanya, Anies menyebut, Jakarta menyumbang 338. 531 dari 759. 626 tes yang dilakukan dalam seluruh Indonesia.
“Jadi kalau Jakarta dikeluarkan, (total testing ) nasional itu tinggal sekitar 421 ribu. Bila Jakarta dikeluarkan, positivity rate nasional itu jadi 17, 6 persen, ” sebut Anies.
Sementara itu, dikutip dari kedudukan resmi Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta per Kamis (23/7), kasus positif di Jakarta telah mencapai 17, 945 kasus atau bertambah 270 kasus dari sehari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, kasus segar bertambah 163 sehingga menjadi 11. 302 kasus, sementara kasus wafat bertambah dua kasus menjadi 767.
Anies menyatakan hendak terus meningkatkan kapasitas tes buat mengetahui dan melacak penyebaran peristiwa positif di ibu kota. Ia pun mengingatkan warga lebih waspada jika hasil tes itu membuktikan kasus positif masih ditemukan serta banyak.
Ia juga meminta warga saat ini tak lengah meski sejumlah aktivitas tiba kembali normal. Menurut dia, rendahnya jumlah kasus positif karena minim tes justru lebih berbahaya dibanding peningkatan kasus yang diiringi tes yang massif.
“Coba kita tidak melakukan testing yang massif, mungkin kita rasanya wah aman ya, sedikit yang positif, real tidak, yang positifnya tetap penuh. Di situ menurut saya kudu hati-hati, ” kata dia.
(thr/wis)
[Gambas:Video CNN]